from BTemplates!

Hotel Bintang 4 dan 5 Masih Saja Pakai Tarif Dolar


Hotel bintang 4 dan 5 masih menggunakan tarif berdasarkan patokan kurs dolar AS. Padahal sejak akhir tahun lalu pemerintah sudah sangat keras mendesak semua kalangan dunia usaha yang masih menggunakan transaksi dolar untuk segera beralih ke rupiah termasuk pihak hotel.

"Memang untuk bintang 3 ke bawah sudah tidak menggunakan tarf dollar, sekarang kita masih mensosialisasikan untuk hotel bintang 4 keatas," kata Bendahara Persatuan Hotel dan Restauran Seluruh Indonesia (PHRI) Johnnie Sugiarto usai acara konferensi pers di Jakarta, Senin (12/1/2009).

Johnnie menjelaskan, hotel bintang 4 dan 5 sekarang ini masih menggunakan tarif dolar karena sudah terlanjur kontrak dengan agen-agen perjalanan dengan tarif dolar dalam kurun waktu setahun. Sehingga untuk melakukan perubahannya, perlu menunggu kontrak-kontrak selesai.

"Perjanjiannya tidak bisa diubah secara mendadak karena diatur setahun. Saya kira untuk bintang 4 dan 5 sudah mulai terapkan tarif rupiah dua bulan kedepan," katanya.

Meskipun ia mengakui kalau risiko penggunaan tarif rupiah akan berdampak pada upaya mark up yang besar dari kalangan agen perjalanan luar/dalam negeri terhadap biaya hotel karena mereka masih melihat kurs rupiah masih terus fluktuatif.

"Kalau ini terjadi maka harga kita akan lebih mahal, jadi kita tidak kompetitif," ujarnya.

Tarif Hotel Tidak Naik

Kalangan pengelola hotel juga menyatakan bahwa tarif ruangan hotel pada tahun ini tidak akan mengalami penurunan atau pun kenaikan karena pihak pengolala melihat faktor-faktor penurunan atau kenaikan tarif tidak signifikan.

Misalnya untuk penurunan harga BBM, ia menilai sangat positif namun dampaknya tidak signifikan meskipun ditambah penurunan harga tarif listrik karena komponan listrik hanya 10% dari total biaya operasional hotel.

"Tingkat kunjungan tahun 2009 dari Eropa dan AS sudah ada pembatalan tapi muncul pemesanan baru dar China, jadi kita masih balance," katanya.

Johnnie menuturkan bahwa untuk tahun ini tidak akan ada kenaikan tarif hotel meski terjadi kenaikan upah minimum, karena menyangkut beban karyawan yang mencapai 30% dari total pengeluaran hotel. Justru pihaknya sekarang ini lebih fokus menaikan tingkat prosentase jumlah sewa kamar yang baru mencapai 70% per tahun dari kapasitas.
Read More…

Tidak ada komentar: